Optimisme adalah sikap positif yang melihat peluang dan harapan di setiap situasi. Orang yang optimis cenderung berpikiran terbuka, gigih menghadapi tantangan, dan yakin mampu melalui kesulitan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa optimisme memberi banyak keuntungan bagi kesehatan fisik dan mental.
Optimisme Meningkatkan Ketahanan Tubuh
Beberapa studi menemukan hubungan antara pemikiran optimis dengan sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat. Orang optimis cenderung lebih jarang sakit dan pulih lebih cepat jika terkena penyakit.
Salah satu penelitian dari University of Illinois melibatkan 121 mahasiswa. Mereka diminta menulis tentang pengalaman paling traumatis dalam hidup mereka. Kemudian sampel darah diambil untuk menguji fungsi sel imun.
Ternyata mahasiswa dengan pemikiran optimis memiliki respons imun yang jauh lebih baik. Mereka mampu menghasilkan lebih banyak antibodi untuk melawan influensa dibanding yang pesimis.
Ini menunjukkan pikiran optimis bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh secara nyata. Dengan daya tahan tubuh yang prima, orang optimis lebih jarang jatuh sakit.
Optimisme Membuat Lebih Bahagia
Orang yang optimis cenderung lebih bahagia dan puas dengan kehidupan. Mereka lebih sering merasa gembira, antusias, penuh semangat dan harapan. Sebaliknya, orang pesimis lebih mudah putus asa dan tidak bahagia.
Survei Gallup tahun 2018 di Amerika Serikat menegaskan hal ini. Responden diminta menilai seberapa bahagia mereka setiap hari dalam 5 tahun terakhir. Rata-rata skor orang paling optimis adalah 86 dari 100. Sementara orang paling pesimis hanya 42.
Alasannya, optimisme membuat kita fokus pada hal positif seperti harapan masa depan dan memori bahagia. Sebaliknya pesimisme membuat kita terjebak pada pikiran negatif, keraguan diri dan ketakutan. Jelas ini sangat mempengaruhi perasaan sehari-hari.
Optimisme Membuat Lebih Sukses
Banyak penelitian menunjukkan orang optimis lebih sukses dalam karir dan bisnis. Mereka gigih bertahan menghadapi kesulitan, serta yakin mampu mencapai tujuan. Sebaliknya orang pesimis cenderung menyerah lebih mudah.
Misalnya, penelitian tentang wiraswasta di Amerika Serikat. Mereka yang optimis 41% lebih mungkin sukses selama 8 tahun, dibanding yang pesimis. Begitu juga atlet Olimpiade, optimisme membuat mereka lebih mungkin meraih medali.
Mengapa bisa begitu? Karena keyakinan bisa sukses adalah ramalan yang menjadi kenyataan. Jika kita yakin gagal, maka kita tidak berusaha maksimal dan memang gagal. Sebaliknya jika kita yakin sukses, kita bertahan dan akhirnya sukses.
Cerita Nyata Seorang Optimis
Salah satu sosok paling optimis adalah Nick Vujicic. Ia lahir tanpa lengan dan kaki, kondisi langka yang disebut sindrom Tetra-amelia.
Karena penampilannya, Nick sering diejek dan dikucilkan sejak kecil. Ia pernah depresi berat dan ingin bunuh diri dalam usia 10 tahun. Tapi kemudian ia belajar untuk menerima dirinya apa adanya.
Nick mulai bersyukur bisa hidup normal meski tanpa lengan-kaki. Ia belajar menggunakan kedua kakinya yang pendek untuk menulis, berenang, bahkan menyetir mobil. Ia menjalani kuliah akuntansi lalu menikah dengan istri yang mencintainya.
Kini Nick adalah motivator terkenal di seluruh dunia. Ia sudah menulis beberapa buku laris, memberikan seminar di 57 negara dan dilihat lebih dari 3 juta orang. Ia bahkan memiliki empat anak meski kondisi tubuhnya.
Nick adalah contoh nyata orang yang meraih kesuksesan dan kebahagiaan dengan setumpuk tantangan fisik. Kuncinya adalah optimisme yang membuat ia mampu bertahan dan bangkit. Ia percaya bisa hidup normal dan mencapai mimpinya meski kondisinya.
Tips Menjadi Lebih Optimis
Berikut beberapa tips praktis untuk mengembangkan pemikiran optimis:
- Fokus pada hal positif. Catat setiap hari 3 hal baik yang terjadi padamu, besar maupun kecil.
- Kelola pikiran negatif. Jika muncul keraguan atau ketakutan, sadari itu hanya opini diri sendiri, bukan kenyataan.
- Ubah cara bicara internal. Jangan menggunakan kata ‘tidak bisa’ tapi ‘akan berusaha’.
- Visualisasikan masa depan. Bayangkan dirimu sudah meraih tujuan, rasakan perasaan bahagianya.
- Kelilingi diri dengan orang positif. Mereka akan menularimu dengan optimisme.
Dengan terus melatih pikiran, kita bisa menjadikan optimisme sebagai kebiasaan. Ini sangat menentukan kualitas hidup karena mempengaruhi kesehatan, kebahagiaan dan kesuksesan. Jadi mulailah optimis hari ini!